Ratusan Gamers Milenial Ikuti Turnamen Free Fire Se-Jabodetabek

f:id:OnlineNewsPoint:20190109183555j:plain

Gamers milenial

Permainan olahraga elektronik dalam dua tahun terakhir adalah endemik dan dicintai oleh para pemain milenial. Setelah Mobile Legends dan AOV, yang sudah mendominasi dan mendominasi permainan moba di Indonesia, Free Fire kini menjadi topik hangat di antara para pemain.

Kota Bekasi adalah salah satu kota dengan potensi pemain sirkuit milenial dan memiliki kesempatan untuk menyelenggarakan "Turnamen Komunitas Daerah Bekasi di Jabodetabek" yang berlangsung di Mal Grand Bekasi, Jalan Jenderal Sudirman, Kranji, kota Bekasi, Jawa Barat. Acara ini dihadiri oleh ratusan pemain milenium yang menyukai game Free Fire.

"Ini adalah turnamen komunitas dari program kami, tidak hanya di Bekasi, tetapi juga di Karawang, Bekasi, kami mendaftarkan 250 tim, kami hanya dapat mengambil 156 tim karena mereka tidak cocok, tetapi di Karawang kami sekarang membuka sekitar 196 tim pada saat yang sama, "kata Avril Walvadilata, pengembang acara dan komunitas dari Garena ke Okezone.

Teknik-teknik kompetisi, yaitu dari 156 tim, dibagi menjadi 12 bidang, masing-masing terdiri dari 13 tim bermain di satu server. Dari 12 slot, hingga 4 slot punya waktu selama 2 jam.

"Menjadi 13 tim x 4 slot, satu slot bermain 2 jam, 10-12-12 WIB, 12.00-14.00 WIB dan 14.00-16.00 WIB Di final, kami menarik masing-masing kelompok pemenang poin perhitungan dari 12 tim, dan di final ada 3 pertandingan, hasilnya dihitung, "jelasnya.

Avril tidak berharap turnamen Free Fire menarik banyak minat dari para pemain. Karena peserta yang terdaftar telah melampaui kuota yang disepakati.

"Antusiasme para pemain di dua tempat, Karawang dan Bekasi, melampaui peluang yang kami harapkan, kami berharap 78, dan ternyata daftarnya lebih dari itu, jadi ada 196 tim di Karawang "Waktu tidak cukup jika hanya sehari," katanya.

Avril mengatakan sedang berusaha mengukur para pemain Free Fire Indonesia di kancah internasional. Dia masih ragu untuk menjelaskan topik ini secara lebih rinci.

"Jika kamu go internasional dari Barat, sudah ada turnamen, namanya Master Indonesia, kita tidak bisa mulai, hanya seleksi sekitar 8.000 tim, tetapi online itu tidak akan terganggu karena kita membawanya ke seluruh Indonesia." katanya.

Sementara itu, peserta Makassar mengatakan, Muslih Rachman mengatakan turnamen Free Fire menargetkan kota-kota yang memiliki komunitas pemain yang cakap.

"Bekasi juga merupakan salah satu kota di mana para pemainnya nyata, dan ada banyak yang menonjol." Kategori pemain profesional di Bekasi hanya mencakup 6-8 orang, dan itu sudah cukup, mereka termasuk di antara 40 pemain profesional Garenas yang bebas tembakan. "Kata pria gendut yang bekerja di sana sebagai ahli bedah.

"Jika 50 persen peserta masih lokal (Bekasi) karena mereka benar-benar harus meniru beberapa model di sini, yang sebenarnya adalah kategori pemain profesional untuk Divisi Free Fire," kata lelaki unggulan Tim Resmi E-Sport.

Rachman berharap komunitas Free Fire akan terus tumbuh di masa depan dan paling banyak diunduh oleh pemain Millenium.

"Intinya adalah Free Fire adalah game unloader yang paling banyak diunduh pada tahun 2018. Indonesia memiliki kertas 47 persen dan kalah lebih banyak dari Brasil," tambahnya.

Mochtar Mohamad atau konsultan M2 untuk pemain Free Fire masih mengatakan di tempat yang sama. Awal tahun depan, direncanakan untuk mengadakan turnamen Free Fire di tingkat nasional di Bekasi untuk para pemain Milenium.

"Kami berharap menjadi tuan rumah pertandingan militer nasional Indonesia di Bekasi pada Januari dengan target 1.000 tim dan 5.000 peserta, kami akan mencoba mengundang Presiden ke pembukaan turnamen dan kami ingin menetapkan rekor bagi para pemain Sebagian besar peserta dan peserta mematahkan harga terbesar, "katanya.

Menurutnya, turnamen ini juga merupakan penjelasan dari organisasi pemain millenarian Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi forum positif bagi pemain dalam pengembangan talenta yang mengeluhkan kemampuan saat pemerintahan sedang dibentuk.

"Juga akan ada ya untuk pertandingan olahraga ini, dan di Asean Games kemarin, pertandingan juga dicoba, kemudian kami mulai membidik bersama, Bekasi dan semua Jabodetabek yang kami coba dorong untuk mulai berurusan dengan para pemain ini." bisa mewakili Indonesia. "Depan," pungkasnya.